Deterjen Si Penyebab Iritasi sampai Degenerasi Sel

Takukah Anda kebanyakan shampo, sabun, pasta gigi dan kosmetik memakai deterjen? Kalau selama ini kita mengenal deterjen sebagai bahan sabun cuci sebetulnya bahan ini pun terkandung dalam kosmetik perawatan tubuh kita sehari-hari, lho! Coba Anda periksa ingredients label produk perawatan tubuh di rumah apakah mengandung bahan-bahan sodium dodecyl sulphate, sodecyl sodium sulphate, SLS, lauryl sodium sulphate, sodium laurylsulphate, sodium lauryl sulfate, sulphuric acid monododecyl, ester sodium salt? Nah, itu semua adalah nama lain dari deterjen.

Deterjen atau SLS adalah bahan pembuat busa, harganya murah namun memiliki kemampuan menghasilkan busa yang melimpah. Kalau Anda terbiasa memakai shampo dan sabun dengan busa yang melimpah itu berkat kinerja SLS.

Dengan busa yang melimpah itulah SLS memiliki kemampuan membersihkan yang sangat kuat sehingga ia kerap dipakai untuk bahan pembersih lantai, pencuci mobil, pencuci baju dsb. Namun dapatkah Anda membayangkan kalau bahan keras ini juga dipakai dalam produk perawatan tubuh yang dioleskan ke kulit kita dan dipakai setiap hari? Kalau saya, sih, agak ngeri :)

Rupanya ketakutan saya ini ada benarnya, karena sejumlah penelitian menunjukkan bahaya SLS bagi kesehatan. Informasi ini saya kutip dari:

JOURNAL OF THE AMERICAN COLE OF TOXICOLOGY

Volume 2, Number 7, 1983

Mary Ann Liebert, Inc., Publishers

Final Report on Safety Assesment of Sodium Lauryl Sulfate

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa SLS menimbulkan degerasi membran sel lantaran kemampuannya mengubah protein. Lewat uji laboratorium pada tikus diketahui bahwa kandungan 50% SLS dapat menyebabkan kematian, kandungan 15% menimbulkan depresi, gangguan cerna, gangguan nafas hingga resiko kematian, kandungan 10% menyebabkan gangguan penglihatan, kandungan 0,5%-10% menimbulkan iritasi kulit ringan sampai menengah. Sedangkan uji laboratorium pada kulit manusia pada kadar 0,1%-10% menunjukkan iritasi.

Selain itu, SLS pun amat mudah diserap kulit. Studi lain menunjukkan kontak SLS melalui kulit dapat meninggalkan residu pada sejumlah organ penting seperti ginjal, hati, jantung, paru-paru dan otak.

Kalau begitu, kini saatnya kita berpikir ulang untuk memakai shampo, sabun dan pasta gigi berbahan SLS yang kita gunakan setiap hari. Yuk, cek label produk perawatan tubuh kita!