What is Aromatherapy?

Aromaterapi sekarang sedang naik daun! Sayangnya pengertian aromaterapi kerap disalah artikan menjadi sekedar wewangian yang menyenangkan. Padahal aromaterapi bukan sekedar wewangi ia sejatinya merupakan terapi pengobatan holistik yang bermanfaat untuk perawatan kesehatan tubuh. Guna mendapatkan khasiat aromaterapi yang sebenarnya mutlak memakai minyak esensial alami yang berasal dari tumbuhan dan bukan minyak esensial sintetis dari bahan kimia, sekalipun memiliki wangi yang serupa.

Minyak esensial jasmine (melati), rose (mawar) dan cendana (sandalwood) banyak ditemukan di pasaran dalam bentuk minyak sintetis berbahan kimia lantaran harga ketiga minyak esensial tersebut amatlah mahal. Harga 10 ml rose oil murni misalnya, bisa mencapai jutaan rupiah. Meski minyak esensial sintetis memiliki aroma yang nyaris serupa dengan essential oil aslinya, minyak esensial sintetis tidak bisa meniru kandungan zat aktif dalam minyak esensial alami yang sangat kompleks. Padahal justru zat aktif itulah yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan kecantikan.

Selain itu, masih ada lagi pemahaman yang keliru soal pemanfaatan aromaterapi. Banyak yang menganggap aromaterapi sekedar wewangian menggunakan minyak beraroma yang banyak dijual dalam botol kaca kecil transparan. Padahal minyak beraroma serupa itu bukanlah minyak esensial yang seharusnya digunakan dalam aromaterapi, minyak beraroma yang banyak dijual di pasaran kebanyakan menggunakan essential oil sintetis dan telah dicampur dengan bahan pelarut kimia seperti alkohol atau glycol.

Pemanfaatan aromaterapi pun sebenarnya tidak hanya dengan mencium aromanya, tapi bisa dilakukan dengan banyak cara seperti melalui pemijatan, kompres, berendam, penguapan dsb.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan aromaterapi, antara lain memperhatikan kontraindikasi minyak esensial bersangkutan dengan kondisi kesehatan Anda. Pasalnya sejumlah minyak esensial memiliki kontraindikasi terhadap penyakit tertentu, seperti rosemary, eucalyptus dan peppermint yang tidak boleh digunakan pada penderita hipertensi dan epilepsi. Selain itu, selalu mengencerkan minyak esensial sebelum dioleskan ke tubuh yakni dengan mencampurnya dengan base oil (minyak nabati) dengan konsentrasi maksimal 3%.